Monday 25 April 2016

Teaching, Learning, and My Financial Support



25 April 2016

Hi guys, I’m gonna tell u about my experiences in teaching junior high school student and elementary student. Oh kindergarten either. 

Well, I’ve been teaching my kindergarten student for almost 18 month (1,5 years).  The first reason was I need some activity to spend my everyday life besides my college life. So I accepted the offer without deep consideration. Yes, I was going to teach a kindergarten student. She is girl actually. Hehe
Her mother said that I should make her able to spelling word and then reading and writing alphabet. That challenged me so bad.  But time flies. Then I passed the challenges. Now she’s able to writing and reading. Instead, she is eager to reading book and writing her own interest. 

Second, on March 2015, my friend -Duwi- offered me to teach an elementary school –grade 6th (Yes, she was gonna  take final test in several month later). I took her offer immediately. The reasons were: 1) my friend –Duwi- told me that there was no teacher anymore soothe student need me. Thus I thought: okay. 2)this was a chance for increasing my financial support hehe besides my kindergarten student. I should've taken it. 

3 month passed by, my second student and I were accustomed with one another. Then my second student said that she wanted to remain have the course with me. Okay then I accepted her offer. Becos I didn’t have any reason to rejecting. Until now, it almost 13 month, she is still my student.
I’m happy when teaching her becos not only she who learning but also me as well. She learns from me as possible as I learn from her.  We often discuss the idea which ain’t relevant to the subject in school. But that is interesting and brainstorming. It’s also one of my ways to overcome the boring-time when teaching subject, especially math hehe.

Then, on August 2015 God gave me a chance again to improve my experience and spend my time wisely. I was offered to teaching my first-student’s sister. Haha, she is student in 9th grade actually.  The thing that I feel overwhelmed is when she told me that she got a good mark for science subject.  Besides, now, she is very interested with physics. Me, as a soon-to-be physics teacher, think that all this effort are worth it. Alhamdulillah

Well then, on October 2015 I was offered the job again. I was offered to teaching the English class which was firstly handled by a teacher but she wasn’t able to teach anymore. The English class is for elementary student. So, I got challenge which is teaching within class. I then accepted the incredible offer. Once more, this was a chance.
Well, in the first time I felt somewhat awkward with my new students. I thought they were so noisy and hard to be handled.  But time flies and I am so happy for teaching them. They are very nice boys actually. For the last 2 weeks I have never been teaching them becos my activity in college which forcing me to made it done. 

I feel blessed wif all of the chance till now. I faced many students who have their own characters. Without my awareness in the first place, I now realize that I love teaching and motivating.  

Sunday 24 April 2016

Behind the Scene Ketemu Bang Faldo (Part II)


20 Desember 2015

In-time
karena yang berhubungan sama pemateri adalah kita sudah tanggung jawab kita untuk jemput dan memastikan pemateri sampai tempat acara. 

Malam sabtu aku sms ke bang Faldo tapi gak dibalas huhu sedih. Yaudah aku tinggal tidur aja soalnya besok juga harus bangun pagi karena departure time-nya Bang Faldo 06.00.
Biasanya aku bangun kesiangan tapi alhamdulillah hari ini enggak. Jam 5 aku bangun dan langsung sms Bang Faldo, minta kabar kalo mau berangkat. Aku gak nerima laporan terkirim dari operator. Wih aku gelisah, lalu aku ngirim sms lagi. Dan gak terkirim uga.  Aku udah mikir yang macem-macem soalnya tadi malem smsku gak dibalas. Wah ...

Tapi Alhamdulillah selang beberapa menit kemudian ada telfon. Bang Faldo!! Langsung deh ku angkat. Bang Faldo minta kirikam e-ticket karena katanya gak bisa download. Langsung ku kirim lewat WA.
Aku merinding. 

Siap-siap ke kampus. Aku melesat di jalanan bersama motor kesayanganku yg telah menemani selama lebih kurang 5 tahun ini hehe apasih. Job jemput Bang Faldo ini ditemani Power. Jam 7 kita berangkat ke bandara naik motor. Power ngebut banget. Unesa ketintang sampai bandara hanya ditempuh dalam waktu lebih kurang 20 menit. 

Sampai di bandara kami ke terminal 1. Belum kelihatan batang hidung Bang Faldo. Aku sms Bang Faldo dan terkirim berarti udah landed kan ya. Lalu sambil nunggu balasan, kita nyari taksi. Taksi udah dapet, kita nunggu Bang Faldo lagi. Aku coba telfon, diangkat tapi gak ada suara. Akhirnya ....
Bang Faldo muncul dari dalem. 
“Wer, Bang Faldo.”
“Oh iyo, yowis aku tak marani bapak e taksi, ambil mobil”
“Ya, Wer”
Power menuju bapak taksi untuk ambil mobilnya. Sedangkan aku menuju ke Bang Faldo. Bang Faldo belum liat aku waktu itu. Aku langsung menghubungi Bang Faldo lewat telfon. Dan kulihat Bang Faldo juga lagi nelfon. Mungkin kita sama-sama nelfon dan hasilnya nomor tidak bisa dihubungi. hehe Tapi alhamdulillh, pas Bang Faldo keluar.....
“Bang Faldo”
“Hei, hallo Nailul” 

kita jabatan tangan. Oh my, ini beneran. Ini realitas bukan mimpi. Ini nyata, sama sekali bukan maya.  (hehe alay ya maafkeun)

“Nailul, tas saya ketinggalan. Saya gak bawa apa-apa ini.”
“Loh ketinggalan gimana bang?”
“Iya biasanya kan tas saya taruh di mobil gak aku turunin, tapi ini tadi sampai bandara baru sadar ternyata tas saya gak ada. Kayanya diturunin istri saya kemarin. Bener gak bawa apa-apa ini. Cuma bawa badan sama hp aja”
Bang faldo udah kaya orang kebingungan. Mondar-mandir mau langsung masuk mobil kayanya. Tapi power belum dateng.
“Bang, disini dulu nunggu mobilnya.”
“Oh iya.”
Bang faldo terus cerita kronologi kejadiannya. 

“Loh bang terus tiket pulangnya gimana?”
“Oh ini sudah ada kok di hp. Tapi hp saya mau habis ini baterainya. Oiya nanti pinjamkan charger iphone ya, ada gak ya kira-kira? “
“Iya bang nanti saya coba pinjamkan teman-teman semoga ada. “
“Oh gini aja deh di print aja deh disini ya.”
Bang Faldo jalan ke dalem lagi mau ke tempat apa ya aku juga gak tau intinya mau ngeprint e-ticketnya buat back up. Aku ngikutin Bang Faldo kaya anak ngejar bapaknya. Langkah Bang Faldo cepet banget, apalagi badannya yang tinggi. Wah susah ngimbangin jalan cepet sama Bang Faldo. Haha
Tapi kata bapak petugas disana, agak lama prosesnya. 
“Oh yaudah deh gak usah.” Akhirnya kita keluar lagi dan power sudah datang.
“Bang Faldo”
“Oh ini bang sudah datang, Azharul”
“Hei iya. Mana mobilnya” bang Faldo dan Power jabatan tangan.
“Disana bang mobilnya” jawab power

Kami menuju mobil. Bang Faldo minta mampir dulu untuk sarapan di luar aja, padahal kita dari panitia udah nyedian sarapan di Unesa. Tapi gak masalah lah ya.. 
“Pak, nanti mampir makan dulu ya, yang enak dimana pak?” aku tanya ke bapak sopir.
“Bang Faldo mau makan apa?” tanyaku.
“Alah gak usah yang mahal-mahal, yang di pinggiran-pinggiran aja enak. Yang bukanya pagi-siang aja itu lho pak. Lucu tuh kayanya”
“Hahaha” aku gak paham gimana maksudnya bang Faldo lucu itu hehe.
“Kalo yang mahal-mahal mah apa. Lebih seru yang di pinggir-pinggir gitu tuh. Soto atau pecel gitu enak.”
Kami ngobrol sampai akhirnya sampai di warung mobil yang jualan pecel. Langsung mobil menepi dan kami semua keluar. 
“Ayok sarapan” ajak bang faldo
“Pak monggo sarapan riyen” kataku ke pak sopir.
Akhirnya kami sarapan bersama bang Faldo sebelum ngisi. Ciyaaa seneng banget pokoknya.

Setelah itu kami melanjutkan perlajanan ke Unesa. Di tengah perjalanan Bang Faldo yang bicara banyak. Hehe. Agak kikuk sih kadang soalnya aku juga gak ngimbangin Bang Faldo. Ada beberapa topik yang gak kita paham. Tapi untungnya bapak sopirnya bisa memecah ke-krik-an kita. Hahaha
Alhamdulillah.
Akhirnya sampe di Unesa ketintang
“Oh ini kampusnya, bagus juga ya. Di bawah kemristek juga ya, sip sip”
“Iya bang kemristek” jawab power.
“Ini nih kampus yang ideal, gak banyak gedung tinggi, pohonnya banyak. Wah ada lapangan kaya gini juga. Asik juga.”

Sebelum ngisi acara, di dalem masih ada anak banjari kalo gak salah. mereka masih ngisi acara. ya memang pematerinya tepat waktu dan Alhamdulillah banget gak delay pesawatnya. Bang Faldo nunggu sebentar di dalem ruang dan kenalan sama Al yang bakal jadi moderatornya. ya biar ada chemistry dulu hehe. 

Akhirnya Bang Faldo masuk ruang dan ngisi acara deh..
              
Pasca
Sebagai seorang tamu sudah semestinya dilayani sebagai raja. Itu sih kata pepatah. Tapi memang bener. Kita ngundang berarti harus nganter pulang dong dan memastiin kalo selamat sampai rumah.
Yup, selepas ngisi materi yaitu seperti yang dijadwalkan pulkul 12.00, Bang Faldo dan panitia lain bergantian pergi ke masjid buat sholat dhuhur. Waktu itu sofii yang nemenin Bang Faldo. 
Jadwal pesawatnya Bang Faldo sih pukul 15.40 tapi jam 2 Bang Faldo udah harus di bandara lah setidaknya. Daripada telat katanya. So, jam 1 aku menghubungi bapak sopir yang nganter tadi pagi buat jemput kami di Unesa. 
Setengah jam berlalu. Pak sopir belum juga datang. Alesannya ya tak lain tak bukan adalah macet. Heran juga padahal hari itu hari sabtu. Tapi emang musim liburan sih anak sekolah jadi maklum aja.
Sembari nunggu bapak sopir aku sama Sofi'i ngobrol sama Bang Faldo. Duh bener agak kikuk. Aku bingung mau ngajak ngobrol apa. Aku masih berasa mimpi soalnya. Ahahaha. 
Akhirnya pak sopir datang. So, waktunya Bang Faldo pamit ke temen temen panitia.
Di perjalanan ke bandara Bang Faldo tidur, kecapekan ya pasti. Hanya aku, Sofi'i, dan pak sopir yang masih terjaga. Yaiyalaah. Hehe. Malah akhirnya aku sama pak sopir keasyikan ngobrol, dari kuliah sampe bahas tanah di Surabaya juga. Apaan sih haha. Sofi'i di belakang nungguin Bang Faldo diem. Kasian dikacangain hehe 
Finally pukul 14.15 kami sampe bandara juga. Kami bangunin Bang Faldo. 
Sebelum masuk aku minta foto bareng Bang Faldo berdua. Yaiyah gila aja gak minta, tadi di kampus gak sempet foto berdua. Ini dia fotoku sama Bang Faldo taraa.

Note : fotoku paling beda sama yang lain soalnya this photo taken at airport, yang lain mah di dalem auditorium. hehe maaf yak, jangan pada iri :p

Behind the Scene Ketemu Bang Faldo (Part I)



20 Desember 2015

No words can exactly explain my feeling now. Haha
Alhamdulillah. Nikmat Tuhan yang mana lagi yang kau dustakan, hey nailul?
Kemarin, 19 Desember, Himpunan Mahasiswa Jurusan Fisika Unesa punya hajat yang terakhir di kepengurusan tahun ini, 2015, yaitu Grand Closing Spiritual Building Center (SBC). Di Grand closing SBC ini ada dua acara yang diadakan dalam sehari yaitu bedah buku dan beauty class. Nah acara pertama bedah buku. Buku yang dibedah adalah Karena Selama Hidup Kita Belajar. Siapa yang nulis? Yup, Bang Faldo.
Nggak usah dijelasin ya siapa itu Bang Faldo. Kepanjangan kalo dijelasnin. Tapi insyaAllah udah tau semua sih siapa itu beliau. Belum tau? Cari deh di google, wikipedia juga udah ada ulasannya. Hehe

Balik lagi,
di acara kali ini aku bertugas sebagai sie acara spesialis pemateri. Tugasnya apa? Ada 3 tahap sih sebenernya. Pra, in-time, sama pasca. 


Pra
Menghubungi pemateri. Ngomong kalo kita punya acara dan minta kesediaan apakah bisa mengisi acara atau tidak. Jika pemateri sudah bersedia tahap selanjutnya yaitu lobbying/negotiating. Saat lobbying/negotiating ini kita bahas tentang transpot, fee, harga buku dan hal hal lain yang berhubungan sama pemateri.

Nah ini ceritanya :
Awal Oktober BPH SBC udah rapat dan menetapkan Bang Faldo sebagai pemateri. Lalu, aku mengubungi Bang Faldo via line. Bang Faldo jawab tapi belum ngasih konfirmasi. Lalu aku ngirim email proposal kegiatan acara. Sudah ngirim, tinggal nunggu konfirmasi aja. 

Satu hari, dua hari, tiga hari, empat hari, seminggu, dua minggu..... gak ada balasan email. Ya aku mafhum bang faldo orang yang sibuk banget. Dan mungkin emailku ketumpuk beriatus email lain di inboxnya bang faldo. Hehe sok tau ya.
Ya, kutunggu aja dulu sampai satu bulan. Tepat satu bulan. Karena kami juga ngurus progja lain jadi lupa kalo Bang Faldo belum konfirmasi. 

Akhirnya tepat satu bulan menunggu tanpa kepastian (cielah) aku hubungi Bang Faldo lagi dan mendesak minta konfirmasi. Sehari kemudian Bang Faldo ngasih konfirmasi. Oh iya, itu tepat waktu final PHOTON 2015. Seneng banget rasanya. 

Setelah dapet konfirmasi kami mulai ngomong masalah fee, harga buku, transport dan sebagainya. Proses ini nih yang panjang. Hampir sebulan sih. Hehe tapi gak perlu kuceritakan detail sih. Rahasia. Haha. Tapi di proses ini aku semakin tau bahwa: Bang Faldo itu baik banget. 

Yup, tiket pesawat, TOR, dan timeline have been sent to faldo.maldini@gmail.com

Masalah buku nih, karena 2 minggu sebelum acara tepatnya tanggal 5 Desember Bang Faldo juga ngisi di Unair dan ternyata ada sisa buku di sana, kami akhirnya ambil sisa buku di Unair dan rencanaya Bang Faldo bawa beberapa buku lagi dari depok. 

Waktu ngambil buku nih seru banget. Haha ambil buku di Unair kampus C sama Anik. Adekku yang satu ini pengen ikut ke Unair. Gak tau kenapa padahal cuma ambil buku :p
Kami janjian sama Mbak Valina, tapi berhubung Mbak Valina di Gresik jadi kita nemuin Mas Wisnu di sekre BEM U. Setelah ambil buku langit mendung sekali ternyata, sudah magrib pula. Kami memutuskun untuk sholat di masjid ITS karena di Unair kampus C masjidnya belum selesai dibangun yang dan cuma ada mushola di setiap fakultas. Yang bener aja kami mau sholat di mushola fakultas, kami mah gak paham tata letak Unair. 

Di tengah perjalanan ke ITS, tiba tiba hujan lebat banget. Nah, bisanya kan kalo mau masuk ITS langsung di bundaran ITS itu, tapi kemarin ternyata ada perbaikan bundaran ITS. Alhasil kami harus muter agak jauh untuk bisa masuk ITS. Kami pake mantel sih tapi tetep aja basah. Apalagi masjid ITS juga letaknya agak di tengah. Hujan makin deres dan aku salah pilih jalan pula. Sampai akhirnya kami bisa parkir motor. Baju basah semua. Untung buku buku Bang Faldo tadi ditaruh kantong plastik double pula. Hehe Alhamdulillah. Gak basah.
Kami ke masjid untuk sholat. Ya meskipun basah semua tapi gapapa. Allah paham kok. Daripada gak sholat. Kami lumayan lama di ITS sambil nunggu hujan reda. Perut lapar banget. Kami memutuskan untuk mampir makan. Mau ke kantin ITS kata temen di ITS kantin udah tutup semua, ya akhirnya aku ngajak Anik makan di keputih.
Akhirnya kami makan penyetan. Enak banget makan penyetan di tengah hujan gerimis romantis. Kami ngobrol banyak di warung. Sampe gak sadar udah setengah 9. Hehe
Akhirnya pulang ke Unesa. sampai di Unesa baju udah kering tapi badan masih kedinginan. Brrrr

Dan malam itu, gak nyangka banget besoknya udah mau ketemu Bang Faldo. Gak nyangka banget Ya Allah (mimpi gue 2 tahun lalu akhirnya kesampeaian hehe). Time flies....