Tak banyak masyarakat tahu bahwa tanggal 8
september ditetapkan sebagai hari aksara internasional oleh UNESCO. Namun
dewasa ini dalam era globalisasi yang tumbuh begitu cepat seperti saat ini
masih banyak warga dunia yang tuna aksara. Khususnya Negara-negara yang masih
tergolong miskin. Di Indonesia sendiri masyarakat yang tuna aksara bisa
dikatakan mengalami penurunan namun tidak sedikit yang masih menyandang status
sebagai tuna aksara. Terlebih bagi para generasi terdahulu yang tidak
seberuntung kita saat ini sudah mengenal tulisan dan dapat menikmati bangku
sekolah bahkan sampai perguruan tinggi.
Teknologi yang berkembang begitu pesat saat
ini ikut mendorong akses bagi masyarakat untuk terus berkembang dan melatih
potensi diri. Smartphone yang kini sudah menjadi gadget, hampir semua orang
memiliki, merupakan salah satu contoh perkembangan teknologi. Berbagai aplikasi
yang dapat diunduh dengan mudah oleh penggunanya membuat semua tugas maupun
kepentingan dapat di selesaikan dimana saja kapan saja.
Sebagai generasi yang sudah begitu
beruntung dapat mengenal bangku sekolah bahkan perguruan tinggi, serta
beriringan dengan perkembangan smarphone saat ini, tidakkah pantas rasanya jika
hanya menggunakan handphone pintar tersebut untuk sekadar meng-update kooordinat letak hangout di Path ataupun media sosial
lainnya. Smartphone yang berarti handphone pintar tentu akan lebih bermanfaat
jika penggunanya juga pintar. Salah satu cara menggunakan smartphone dengan
lebih pintar adalah dengan rajin menulis atau membaca. Membaca berita, diktat
kuliah, buku sekolah, novel atau apapun. Bahwa perlu disadari literasi
merupakan elemen penting dalam pendidikan untuk melatih kecerdasan berbahasa
dan menambah wawasan. Dengan semua aplikasi yang tersedia di Smartphone tentu
tidak sulit untuk menumbuhkan kebiasaan tersebut.
Surabaya, 7 September 2014
No comments:
Post a Comment